Rumah Umi Juariah Hancur Diterjang 3 Kali Bencana merupakan judul dari sebuah artikel kami kali ini. Kami ucapkan Selamat datang di djembefola.com, Sebuah Fenomena yang Bisa Merubah Segalanya. Pada kesempatan kali ini, kami masih bersemangat untuk membahas soal Rumah Umi Juariah Hancur Diterjang 3 Kali Bencana.
Pendahuluan
Sukabumi – Getir di rasakan Umi Juariah (75), warga Kampung Cipongpok, Desa Tegalega, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Ia harus menghadapi kenyataan pahit karena rumahnya yang sudah tua dan lapuk tiga kali di terjang bencana alam.
Mulai dari pohon tumbang, hujan lebat dan angin kencang, hingga gempa bumi. Kini, kondisi rumahnya semakin parah dan tak lagi layak huni. Terpaksa ia dan anak-anaknya tinggal sementara di rumah tetangga.
Cerita Tentang Rumah Umi Juariah
“Saya tinggal di rumah ini puluhan tahun, dulu waktu bareng orang tua pernah di sini, ini rumah warisan orang tua saya dulu. Kondisi rumah dulu mah enak, tapi setelah gempa ini rusak. Sebelum gempa pun sudah pada rusak kena hujan deras. Sudah lama kondisi seperti ini, apalagi kalau hujan seperti akhir-akhir ini, air masuk ke dalam rumah,” cerita Umi saat ditemui djembefola.com, Jumat (4/10/2024).
Umi yang tidur di kamar belakang kini harus meninggalkan ruang itu karena kondisinya sudah tidak layak huni. “Kamar saya ada di belakang, sekarang enggak bisa di pakai sama sekali. Selain itu, air hujan merembes masuk. Semuanya rusak, itu karena pohon rambutan yang tumbang. Sudah 2 tahun belum di perbaiki,” lanjutnya.
Karena khawatir dengan keselamatan, terutama saat malam hujan, Umi terpaksa mengungsi ke rumah tetangga. “Takut, was-was kalau malam hujan. Paling nginap di rumah tetangga, sudah lebih dari satu tahun ini saya mengungsi. Rumah ini ada tiga kamar, depan dulu bekas warung, tapi bangkrut gak ada modal, biasa jualan jajanan anak-anak. Pas masih ada suami, ramai yang beli,” kenangnya.
Umi yang memiliki lima anak, berharap rumahnya bisa di perbaiki. Namun, kesulitan ekonomi membuatnya tak mampu membangun kembali rumah tersebut.
“Harapan ingin ada yang memperbaiki, pengin sendiri memperbaiki tapi enggak ada uangnya, enggak ada biaya,” ujar Umi dengan suara pelan.
Penjelasan dari Herlan Suherlan (Putra Umi Juariah)
Sementara itu, putra Umi, Herlan Suherlan (35), yang tinggal bersama ibunya, menceritakan bagaimana rumah mereka perlahan-lahan hancur akibat bencana beruntun yang mereka alami.
“Rumah ini dulu kena pohon tumbang, lalu di hantam hujan deras dan angin kencang. Terakhir, gempa kemarin membuat kerusakannya makin parah. Kami sudah gak bisa tidur di kamar, sekarang semua tidur di ruang tamu karena air selalu masuk kalau hujan,” ungkap Herlan.
Akibat dari berbagai bencana tersebut, Herlan dan keluarganya terpaksa mengungsi sementara ke rumah tetangga.
“Bagian belakang itu sudah lama gak bisa di pakai, kamar tempat ibu tidur sudah tertimpa pohon rambutan dan hancur. Kalau hujan, air merembes ke dalam, dan atap rumah sudah banyak yang bocor,” jelasnya.
“Saya enggak bisa perbaiki rumah ini. Kerja saja sehari-hari serabutan, buat makan saja sudah bingung, apalagi bangun rumah,” tambah Herlan dengan nada getir, seraya berharap bantuan tersebut dapat segera di wujudkan.
Harapan Datang Dari Pak Bhabin dan Kapolsek
Mimpi Umi Juariah nampaknya bakal segera terwujud setelah pihak kepolisian dan pemerintah desa setempat mengambil tindakan. Aipda Di din Sukendar, Bhabinkamtibmas Desa Tegalega, Polsek Lengkong, Polres Sukabumi, menceritakan upaya yang telah di lakukan pihaknya untuk membantu keluarga Umi Juariah.
“Pertama saya dapat laporan dari Kadus Mulyanda. Setelah menerima laporan, saya langsung berkoordinasi dengan Kades Fuad Abdul Latif, kemudian kami mendatangi lokasi. Bersama dengan pemdes, kami berdiskusi dan langsung mengecek tempat kejadian. Ternyata benar, rumah Bu Juariah mengalami kerusakan parah di bagian belakang dan samping,” kata Aipda Di din yang menemani djembefola.com di lokasi.
Setelah melihat kondisi rumah yang memprihatinkan, Aipda Di din bersama Kades Fuad memutuskan untuk mengambil langkah.
“Setelah mengecek TKP, saya langsung melaporkan ke Bu Kapolsek Lengkong (AKP Bayu Sunarti) bahwa ada warga yang mengalami musibah rumah ambruk. Alhamdulillah, Bu Kapolsek merespons positif dan mendukung penuh upaya untuk membangun kembali rumah Bu Juariah,” jelasnya.
“Kami berencana ingin membangun rumah Bu Juariah dengan sekuat tenaga kami, yaitu bersama Kades, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di sini. Mereka siap membantu dalam kegiatan ini,” ujarnya menambahkan.
Saat di tanya tentang kabar bahwa rumah Umi Juariah sudah tiga kali terkena bencana, Aipda Di din membenarkan informasi tersebut.
“Betul, informasi dari Ibu Juariah dan anaknya, Pak Ujang, rumah ini pernah tertimpa pohon, terkena angin kencang dan hujan besar, dan terakhir kemarin terkena gempa bumi,” pungkasnya.