Baliho dan Rumah di Sleman Ambruk Akibat Hujan Angin Kencang merupakan judul dari sebuah artikel kami kali ini. Kami ucapkan Selamat datang di djembefola.com, Sebuah Fenomena yang Bisa Merubah Segalanya. Pada kesempatan kali ini, kami masih bersemangat untuk membahas soal Baliho dan Rumah di Sleman Ambruk Akibat Hujan Angin Kencang.
Pendahuluan
Sleman – Hujan lebat di sertai angin kencang melanda Kabupaten Sleman sore ini. Di laporkan dampak hujan membuat pohon, baliho, hingga rumah ambruk.
Kalak (Kepala Pelaksana) BPBD Sleman, Makwan, mengatakan berdasarkan laporan sementara yang di peroleh, hujan dan angin kencang ini di laporkan terjadi di 4 kapanewon.
“Waktu kejadian 14.40 WIB, dampak hujan berdurasi lama di sertai angin di laporkan meliputi Kapanewon Kalasan, Ngaglik, Depok, dan Ngemplak,” kata Makwan kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Makwan merinci, di Kapanewon Kalasan di laporkan 1 rumah ambruk, kemudian pohon tumbang menutup akses jalan dan rumah.
“Kalasan ada 7 titik, 1 rumah ambruk beberapa pohon tumbang menimpa rumah dan jalan, masih proses,” ucapnya.
Kemudian di Kapanewon Ngaglik, untuk sementara di laporkan ada dua titik kejadian di Kalurahan Minomartani. Rinciannya 1 rumah ambruk, kemudian 2 pohon tumbang melintang di jalan.
Selanjutnya di Kapanewon Depok, di laporkan ada 1 baliho roboh. “Baliho roboh depan kantor Bea Cukai,” jelas dia.
Terakhir di Kapanewon Ngemplak ada pohon menimpa atap rumah dan saat ini masih proses pembersihan. “Upaya di lakukan assesment dampak, koordinasi dengan lembaga terkait, dan pemotongan pohon,” ucapnya.
Makwan bilang meski terdapat banyak lokasi pohon tumbang maupun rumah roboh beruntung tidak ada korban jiwa.
“Korban jiwa nihil,” pungkas dia.
Rumah dan Baliho Roboh Serta Pohon Tumbang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIJ mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca berupa hujan lebat di sertai angin kencang. Hal itu di tandai beberapa daerah di Sleman kemarin (14/10) yang di landa hujan di sertai angin kencang hingga menyebabkan rumah dan baliho roboh serta pohon tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD DIJ Noviar Rahmad mengatakan, terdapat beberapa titik daerah yang di nilai rawan terjadi hujan lebat dan angin kencang. Titik itu, di antarannya, di Kapanewon Kalasan, Ngaglik, Depok, dan Ngemplak. Semuanya berada di Kabupaten Sleman.
“Sebenarnya semua wilayah di DIJ berpotensi terdampak hujan lebat dan angin puting beliung. Semua daerah ada potensinya,” ujar Noviar saat dikonfirmasi Senin (14/10).
Fenomena ini disebabkan pancaroba atau masa peralihan musim dari kemarau menuju musim hujan. Menurutnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIJ telah mengumumkan pada dasarian tiga Oktober memasuki musim penghujan.
“Angin kencang lebih tinggi di bulan November. Kalau Oktober baru musim pancaroba peralihan, potensinya lebih sedikit dan lebih tinggi bulan November,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, BPBD DIJ melakukan antisipasi dengan menyusun rencana kontigensi untuk siklon tropis yang banyak di wilayah selatan. Setelah itu, pihaknya juga akan melakukan simulasi terkait proses dan sistem komandonya.
“Masyarakat di garapkan selalu update informasi cuaca dari lembaga berwenang dan waspada, jauhi pohon yang lapuk atau rawan tumbang,” bebernya.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan menambahkan, kemarin (14/10) telah terjadi hujan durasi lama di sertai angin kencang pada pukul 14.40. Data sementara, fenomena itu terjadi di empat kapanewon di Kabupaten Sleman.
“Purwomartani, Kalasan satu rumah ambruk dan dua pohon tumbang hingga menutup jalan,” ujarnya. Selain itu pohon tumbang di Kapanewon Kalasan terjadi di Kadirojo, Sambisari, dan Temanggal.
Satu Rumah Rusak Setelah Tertimpa Pohon di Sidokerto
Kemudian di Sidokerto, satu rumah rusak setelah tertimpa pohon yang tumbang. “Sidokerto pohon tumbang menimpa rumah. Di Bayen, warung soto ambruk,” ungkapnya.
Satu rumah dan dua pohon tumbang juga terjadi di Minomartani, Ngaglik. Kemudian di Kapanewon Depok, satu baliho roboh. Kapanewon Ngemplak juga terdapat pohon tumbang yang meninpa atap rumah. “Untuk korban jiwa nihil,” tandasnya.
Di Kapanewon Depok, beberapa pohon dilaporkan tumbang dan menimpa bangunan rumah. Ini terjadi di Kalurahan Condongcatur. Dari pantauan Radar Jogja, di Dusun Manukan, Ganjuran dan sekitarnya, tak sedikit pohon yang tumbang atau patah dahannya.
Sore kemarin banyak warga yang langsung melakukan kerja bakti bersih-berish dengan menyingkirkan pohon yang tumbang atau dahan yang patah. Sisa-sisa dedaunan masih tampak berserakan di sepanjang jalan penghubung dari Terminal Condongcatur hingga Ngasem, Jalan Kaliurang itu.